Farmakogenomik di Ujung Jari: Mengoptimalkan Pengobatan Lewat Aplikasi Mobile

Farmakogenomik Dan Kontribusinya Terhadap Dunia Kesehatan 

Bayangkan ada teknologi canggih yang bisa memprediksi risiko yang ada di dalam tubuh kita hanya dengan menganalisis DNA. Teknologi ini bukanlah impian masa depan—melainkan kenyataan yang sudah ada saat ini, berkat kemajuan dalam bidang farmakogenomik. 

Farmakogenomik dapat menentukan faktor penting dalam konsumsi obat seperti sensitivitas terhadap obat, dosis yang diperlukan, serta risiko efek samping. Sejak 1930-an, farmakogenetik telah menjadi topik penting yang membuka jalan menuju pengobatan presisi, dan kini menjadi bagian integral dalam memberikan terapi yang lebih efektif dan aman. Dengan farmakogenomik, kita tidak hanya melihat pengobatan berdasarkan gejala, tetapi berdasarkan bagaimana tubuh kita merespons obat secara genetik. Hal ini membawa harapan besar untuk mengurangi risiko efek samping dan meningkatkan efisiensi pengobatan. 

Mengakses Perawatan Kesehatan Di Ujung Jari 

Kemajuan teknologi tidak hanya berhenti di laboratorium atau klinik; ia bergerak menuju kemudahan akses bagi masyarakat luas melalui aplikasi mobile. Saat ini, banyak orang sudah terbiasa menggunakan aplikasi mobile untuk berbagai kebutuhan, termasuk kesehatan. Integrasi layanan kesehatan ke dalam aplikasi mobile memungkinkan pasien untuk mendapatkan informasi kesehatan kapan saja dan di mana saja. Dengan adanya aplikasi ini, perawatan kesehatan menjadi lebih personal dan dapat diakses oleh siapa pun. 

Farmakogenomik di Aplikasi Mobile 

Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi mobile telah mulai mengintegrasikan fitur-fitur canggih yang sebelumnya hanya tersedia di laboratorium atau klinik. Salah satu fitur yang paling revolusioner adalah laporan tes farmakogenomik. Melalui aplikasi ini, pasien dapat langsung mengakses laporan genetik mereka yang mencakup informasi penting tentang bagaimana tubuh mereka akan merespons obat tertentu. Ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memastikan bahwa informasi kritis ini ada di ujung jari pasien, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik bersama dokter mereka. 

Data DNA di Aplikasi Mobile, Aman Kah? 

Ketika berbicara tentang data DNA, keamanan menjadi perhatian utama. Banyak orang yang masih skeptis mengenai keamanan data DNA mereka, terutama jika data tersebut disimpan atau diakses melalui aplikasi mobile. Penting untuk diketahui bahwa penyedia layanan kesehatan dan pengembang aplikasi sangat serius dalam menjaga privasi dan keamanan data pasien. Data DNA di aplikasi mobile dilindungi dengan berbagai lapisan keamanan, termasuk enkripsi data, otentikasi ganda, dan kebijakan privasi yang ketat. Hal ini memastikan bahwa informasi genetik pasien tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. 

NalaGenetics Mengimplementasi Laporan Tes Farmakogenomik di Aplikasi SatuSehat 

Sebagai salah satu pelopor dalam bidang farmakogenomik, NalaGenetics telah mengambil langkah besar dengan berkolaborasi dengan Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) untuk menginterpretasi data genetik 10.000 partisipan  Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) ke dalam laporan tes farmakogenomik.  

Laporan tes farmakogenomik tersebut kemudian akan diintegrasikan oleh Digital Transformation Office ke dalam aplikasi SatuSehat yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Fitur “SatuDNA” yang ada di dalam aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses laporan tes farmakogenomik mereka secara langsung melalui smartphone. Kolaborasi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk membawa perawatan kesehatan yang lebih personal dan berbasis bukti kepada masyarakat luas. Dengan adanya laporan ini di SatuSehat, masyarakat Indonesia kini dapat merasakan manfaat dari pengobatan yang dipersonalisasi, yang tidak hanya lebih efektif tetapi juga lebih aman. 

Sumber 

Kabbani, D. et al. (2023) ‘Pharmacogenomics in practice: A review and implementation guide’, Frontiers in Pharmacology, 14. doi:10.3389/fphar.2023.1189976.  

Koren, G. et al. (2006) ‘Pharmacogenetics of morphine poisoning in a breastfed neonate of a codeine-prescribed mother’, The Lancet, 368(9536), p. 704. doi:10.1016/s0140-6736(06)69255-6. 

Naik, H. et al. (2020) ‘Digital Health applications for Pharmacogenetic Clinical Trials’, Genes, 11(11), p. 1261. doi:10.3390/genes11111261. 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *